(REVIEW) Parasite (2019)

Di tengah seretnya keuangan, Ki-woo ditawari menjadi guru les Bahasa Inggris oleh teman lamanya, untuk anak keluarga kaya raya Park. Punya ide cemerlang, Ki-woo langsung menerima tawaran dan berpura-pura soal latar belakangnya.
Keluarga Park enggak curiga dengan penampilan Ki-woo yang menipu. Bahkan, dia merekomendasikan keluarganya untuk bekerja di rumah kaya Park dengan tetap berpura-pura enggak kenal satu sama lain. Lantas, apakah kepura-puraan keluarga Ki-woo akan selamanya?

Komedi Tanpa Badut, Tragedi Tanpa Penjahat

film parasite korea Dok. TSM Entertainment
Dari adegan pembuka, Joon-ho membuat kontras visual yang mencolok antara kasta sosial yang enggak setara dari para karakter. Ki-taek (Song Kang-ho) dan keluarganya yang patuh hidup berjejalan di dalam apartemen bawah tanah yang kumuh dan penuh serangga.
Ki-taek, Chung-sook (Chang Hyae-jin), Ki-woo (Choi Woo-shik), dan Ki-jung (Park So-dam) hidup miskin dan menganggur. Mereka rela bekerja apa pun, seperti melipat kardus pizza yang dilakukan bersama. Layaknya, mereka enggak akan beruntung sama sekali.
film parasite korea Dok. TSM Entertainment

Berjudul Korea, Gisaengchung, film ini punya adegan yang enggak terduga tiap menitnya. Bahkan, enggak ketebak alur cerita meski lewat cuplikan. Hubungan antara judul dan cuplikan pun terasa absurd dan akan bikin geleng-geleng kepala kalau kalian udah nonton filmnya.
Dalam karya-karya Joon-ho sebelumnya yang bergenre seperti The Host (2006), Snowpiercer (2013), dan Okja (207), dia menarik topik yang lebih real. Film Parasite mengkritik sifat kapitalisme dan hierarki kelas yang jauh dari ketidakadilan.
film parasite Dok. TSM Entertainment

Saking ingin menggambarkan realitas sosial, Joon-ho dengan briliannya bikin narasi yang senyata-nyatanya, lewat dialog, perilaku, dan mimik. Unsur tersebut dibumbui dengan sindiran gelap dan elemen thriller-noir.
Alur yang enggak bisa ditebak dari awal. Di awal, kalian akan disuguhkan komedi dan drama, dari yang bikin senyum jleb, sampai yang bikin ketawa ngakak. Kemudian, sang sutradara akan membawa kalian pada perjalanan misteri ajaib. Kalian enggak akan pernah tahu apa yang menunggu kalian di depan.

Akting Brilian dan Maksimal

film parasite Dok. TSM Entertainment
Pemilihan karakter yang padat menjadi kekuatan film Parasite. Bong Joon-ho sengaja enggak rekrut banyak aktor, biar penonton fokus dan ngena tentang apa yang disampaikan tiap-tiap karakter. Total, ada 13 pemain, termasuk pendukung.
Semuanya punya perilaku dan dialog yang bukan hanya kalian temui di sekitar, tapi juga yang pernah kalian alami. Misalnya, ngedit dokumen dengan aplikasi edit foto, berpura-pura baik, dan realitas brutal manusia.
film parasite Dok. TSM Entertainment

Choi Woo-sik (Ki-woo/Kevin) dan Park So-dam (Ki-jung/Jessica) berhasil memerankan kakak-beradik yang partner-in-crime-able. Enggak kalah, Song Kang-ho (Ki-taek) dan Jang Hye-jin (Chung-sook) sebagai orangtua yang dialognya seperti orasi perjuangan kelas.
Didukung oleh Lee Sun-kyun (Mr. Park) dan Jo Yeo-jeong (Istri Mr. Park) sebagai suami-istri kaya raya yang polos. Apalagi, kedua anaknya yang berperan sebagai pencair ketegangan. Oh ya, ada Park Seo-joon yang pastinya bikin penonton cewek sumringah.
film parasite Dok. TSM Entertainment

Lalu, ada Lee Jeong-eun (Moon-gwang) dan Park Myeong-hoon (Geun-se) tampil sebagai karakter yang memunculkan imajinasi penonton. Keduanya juga berhasil ngasih suasana horor, meski lewat mimik.

Memainkan Imajinasi Penonton

film parasite Dok. TSM Entertainment
Film dengan narasi brilian ini akan jadi film yang buruk, jika bukan karena sinematografi yang maksimal, indera pengarah yang kuat, dan yang paling penting, dialog yang memancing pesan dan filosofi yang mencerminkan realitas brutal kelas di masyarakat kita.
Di awal, banyak momen komedi situasional, lewat ekspresi atau perilaku. Namun, bukan komedi yang bikin kalian akan ngakak karena dialog receh, tapi komedi yang bikin kalian nyadar, bahwa itu pernah kalian alami atau pernah terjadi di kehidupan kalian.
film parasite korea Dok. TSM Entertainment

Menuju setengah film, unsur horor akan bikin komedi itu perlahan habis. Bukan horor hantu atau sosok pembunuh yang mengintai. Horor yang diciptakan Joon-ho bisa dirasakan lewat manusia dalam film Parasite.
Hingga, ke momen klimaks yang benar-benar membungkam ketawa penonton. Joon-ho bisa memainkan imajinasi penonton soal kejadian selanjutnya, dari kemungkinan terburuk yang biasa ada di film thriller, sampai hal-hal yang tak terduga.
film parasite korea Bong Joon-ho. Dok. TSM Entertainment

Hanya lewat tata kamera dan desain produksi, film Parasite tampilkan intrik yang intens, meski scoringnya standar. Lewat film ini, Bong Joon-ho layak menang di Academy Award.


Definisi Parasit

Sebagian penonton mungkin bertanya-tanya, apa hubungan judul dengan filmnya. Sutradara sengaja memberikan pengertian di akhir film, lewat beberapa detik adegan. Ya, Parasite adalah parasit yang biasanya hanya mengambil keuntungan dari inang yang dia tempati.
film parasite korea Dok. TSM Entertainment

Menonton film ini juga bikin kalian sadar bawa monster mengerikan di dunia ini adalah manusia. Meskipun demikian, pesan Parasite bisa “mencengkeram” dan dibuat dengan indah, seperti Memories of Murder (2003). Enggak heran kalau film Parasite bisa dapet standing ovation selama lima menit di Festival Film Cannes 2019.

***
Film ini enggak hanya jadi salah satu andalan Box Office Korea, tapi juga jadi film yang dapat skor 98% di Rotten Tomatoes dan 8,6/10 di IMDb.
Buat kalian yang suka film thriller dan "menipu" dengan pesan ngena, film Parasite jadi pilihan. Namun, buat kalian yang enggak suka film thriller tapi penasaran dengan film ini, mending tutup muka pas filmnya menuju klimaks. 
parasite Dok. TSM Entertainment

Oh ya, film Parasite hanya bisa disaksikan lewat jaringan bioskop CGV, Cinemaxx, dan FLIX mulai 21 Juni 2019. Kalau udah nonton, bagikan pendapat kalian di kolom ulasan yang ada di awal artikel ini, ya. Tungguin review film lainnya hanya di KINCIR, ya.

Posting Komentar

0 Komentar